BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penjaminan mutu pendidikan adalah
kegiatan sistemik dan terpadu oleh satuan atau program pendidikan,
penyelenggara satuan atau program pendidikan, pemerintah daerah, pemerintah dan
masyarakat untuk meningkatkan mutu pendidikan dalam rangka menaikkan tingkat
kecerdasan kehidupan bangsa melalui pendidikan.
Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 35 ayat (3), pengembangan standar nasional dilaksanakan oleh
suatu badan standarisasi, penjaminan, dan pengendalian mutu pendidikan.
Dalam hal ini penjaminan mutu
dilakukan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan
dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPK-PMP).
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional
Pendidikan (SNP) pasal 2 ayat 1 menyebutkan tentang lingkup standar nasional
meliputi: Standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar
pendidik dan tenaga pendidikan, standar sarana prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Sementara ayat 2 menyatakan bahwa untuk
penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan sesuai dengan Standar Nasional
Pendidikan (SNP) dilakukan evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi. Setiap satuan pendidikan pada jalur formal
wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan bertujuan untuk memenuhi atau
melampaui standar nasional pendidikan yang dilakukan secara bertahap,
sistematis, dan terencana dalam suatu program penjaminan mutu yang memiliki
target dan kerangka waktu yang jelas.
Salah satu alat untuk melakukan
penjaminan mutu pendidikan tersebut adalah Evaluasi Diri Sekolah (EDS). Sedangkan dalam pasal 92 ayat 8 PP 19 Tahun
2005 disebutkan bahwa Menteri menerbitkan pedoman program penjaminan mutu
satuan pendidikan pada semua jenis, jenjang, dan jalur pendidikan. Sejalan dengan diterbitkannya Permendiknas
Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) sejak
tahun 2010 Kementerian Pendidikan Nasional (sekarang disebut Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan) mengupayakan tercipta budaya mutu pendidikan dengan
mendorong terlaksananya proses penjaminan mutu pendidikan di tingkat satuan
pendidikan. Sekolah diberikan peningktan
kapasitas untuk dapat melakukan EDS secara mandiri dan meningkatkan kualitas
layanan pendidikan dengan mengacu kepada hasil EDS tersebut.
B. Tujuan
Tujuan umum Program Pendampingan EDS
ini adalah untuk mendorong implementasi SPMP, dimana Evaluasi Diri Sekolah
(EDS/M) sebagai elemen esensial dalam SPMP.
Laporan ini disampaikan sebagai bentuk
pertanggung jawaban kami sebagai pengawas sekolah binaan yang terlibat dalam
program EDS tahun 2013.
Pengawas sekolah, sebagai ujung tombak
pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan di lapangan, melalui program ini telah
berupaya membantu satuan pendidikan di dalam melakukan upaya penjaminan mutu
pendidikan, memberikan pendampingan EDS bagi satuan pendidikan.
C. Dasar Hukum
Dasar hukum pelaksanaan kegiatan ini
adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah.
3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 38, Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas peraturan pemerintah No.
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
5. 2007 tentang Standar Pelayanan Minimal
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota.
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008
tentang Guru.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010
tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
BAB
II
PELAKSANAAN
PENDAMPINGAN
EVALUASI
DIRI SEKOLAH (EDS)
A. Daftar Sekolah Binaan
Di Kecamatan Nalumsari Kabupaten
Jepara terdapat 4 Dabin, dimana semuanya menjadi sasaran program EDS tahun
2013. Adapun Dabin IVada 10 Sekolah
Dasar Binaan antara lain yaitu :
NO
|
NAMA SEKOLAH
|
NPSN
|
AKREDITASI
|
ALAMAT
|
1
|
SDN 1 Belimbingrejo
|
20318957
|
A
|
Desa
Belimbingrejo, kec. Nalumsari
|
2
|
SDN 2 Belimbingrejo
|
20318860
|
A
|
Desa
Belimbingrejo, kec. Nalumsari
|
3
|
SDN 3
Belimbingrejo
|
20318120
|
A
|
Desa
Belimbingrejo, kec. Nalumsari
|
4
|
SDN
Muhammadiyah
|
20330185
|
A
|
Desa
Belimbingrejo, kec. Nalumsari
|
5
|
SDN 1 Dorang
|
20319026
|
A
|
Desa
Dorang, Kec. Nalumsari
|
6
|
SDN 2 Dorang
|
20318870
|
A
|
Desa
Dorang, Kec. Nalumsari
|
7
|
SDN 3 Dorang
|
20318136
|
B
|
Desa
Dorang, Kec. Nalumsari
|
8
|
SDN 1 Tunggul
|
20318897
|
B
|
Desa
Tunggul, Kec. Nalumsari
|
9
|
SDN 2 Tunggul
|
20318280
|
A
|
Desa
Tunggul, Kec. Nalumsari
|
10
|
SDN 3 Tunggul
|
20318155
|
A
|
Desa
Tunggul, Kec. Nalumsari
|
B. Karakteristik Sekolah Binaan
Berikut akan digambarkan karakteristik
masing-masing sekolah binaan kami dalam program EDS.
1. SD NEGERI 1 BELIMBINGREJO
.Sejak tahun 2013 dipimpin oleh Edi
Nur Akhwan, S.Pd selaku kepala sekolah selalu berusaha meningkatkan mutu maupun
prestasi sesuai kemampuan dan karakteristik lingkungan. SD Negeri 1 Belimbingrejo memiliki 8 guru PNS,
6 orang GTT, dibantu 1 orang penjaga sekolah.
SD Negeri 1
Belimbingrejo memiliki 8 rombongan belajar, sarana prasarana yang ada yaitu 7
ruang kelas, 1 ruang kantor, 2 WC , 1 gedung perpustakaan, 1 ruang UKS, 1
gudang.
Adapun, jumlah siswa sampai sekarang
laki-laki dan perempuan 214 siswa.
2. SD NEGERI 2 BELIMBINGREJO
Sejak tahun 2013 dipimpin oleh
Sumaryati, S.Pd.SD selaku kepala sekolah selalu berusaha meningkatkan mutu
maupun prestasi sesuai kemampuan dan karakteristik lingkungan. SD Negeri 2 Jebol memiliki 9 guru, 6 orang di
antaranya berkualifikasi S1 dan 4 guru bersertifikat profesi, dibantu 1 orang
tenaga administrasi perpustakaan, 1 penjaga sekolah.
SD Negeri 2
Jebol memiliki 6 rombongan belajar, sarana prasarana yang ada yaitu 6 ruang
kelas, 1 ruang kantor, 2 WC , 1 gedung/ruang
perpustakaan, 1 ruang UKS , 1 gudang.
Adapun, jumlah siswa sampai sekarang
laki-laki 46 dan perempuan 57.
3. SD NEGERI 3 BELIMBINGREJO
SD Negeri 3 Jebol berdiri sejak tahun
1984. Sejak tahun 2013 dipimpin oleh Sri
Yuna, S.Pd. selaku kepala sekolah selalu berusaha meningkatkan mutu maupun
prestasi sesuai kemampuan dan karakteristik lingkungan. SD Negeri 3 Jebol memiliki 10 guru, 8 orang
di antaranya berkualifikasi S1 dan 6 guru bersertifikat profesi, dibantu 1
orang tenaga administrasi perpustakaan, 1 orang penjaga sekolah.
SD Negeri 3
Jebol memiliki 6 rombongan belajar, sarana prasarana yang ada yaitu 6 ruang
kelas, 1 ruang kantor, 4 WC , 1
gedung/ruang perpustakaan, 1
ruang UKS, 1 gudang.
Adapun, jumlah siswa sampai sekarang
laki-laki 80 dan perempuan 104.
4. SD NEGERI MUHAMMADIYYAH
SD Negeri 1 Singorojo berdiri sejak
tahun 1958. Sejak tahun 2013 dipimpin
oleh Sutraniyati, S.Pd. selaku kepala
sekolah selalu berusaha meningkatkan mutu maupun prestasi sesuai kemampuan dan
karakteristik lingkungan. SD Negeri 1
Singorojo memiliki 14 guru, 10 orang di antaranya berkualifikasi S1 dan 2 guru
bersertifikat profesi, ditunjang 1 orang penjaga sekolah.
SD Negeri 1
Singorojo memiliki 11 rombongan belajar, sarana prasarana yang ada yaitu 9
ruang kelas, 1 ruang kantor, 6 WC , 1 gudang.
5. SD NEGERI 1 DORANG
SD Negeri 2 Singorojo berdiri sejak
tahun 1983. Sejak tahun 2013 dipimpin
oleh Achfar selaku kepala sekolah selalu
berusaha meningkatkan mutu maupun prestasi sesuai kemampuan dan karakteristik
lingkungan. SD Negeri 2 Singorojo
memiliki 13 guru, 13 orang di antaranya berkualifikasi S1 dan 5 guru
bersertifikat profesi, dibantu 1 orang
penjaga sekolah.
SD Negeri 2
Singorojo memiliki 9 rombongan belajar, sarana prasarana yang ada yaitu 7 ruang
kelas, 4 WC , 1 gedung/ruang perpustakaan, 1 ruang UKS, 1 gudang.
Ruang kelas
tambahan 2 lokal dengan ukuran 4 x 7 (yang digunakan untuk ruang belajar/ruang
kelas )
Adapun, jumlah siswa sampai sekarang
laki-laki 109 dan perempuan 114.
6. SD NEGERI 2 DORANG
SD Negeri 2 Pelang berdiri sejak tahun
1974. Sejak tahun 1974 dipimpin oleh Barondi selaku kepala sekolah selalu berusaha
meningkatkan mutu maupun prestasi sesuai kemampuan dan karakteristik
lingkungan. SD Negeri 2 Pelang memiliki
12 guru, 5 orang di antaranya berkualifikasi S1 dan 4 guru bersertifikat
profesi, ditunjang 2 orang tenaga
administrasi perpustakaan, 1 orang penjaga sekolah.
SD Negeri 2
Pelang memiliki 11 rombongan belajar.
Sarana
prasarana yang ada yaitu 9 ruang kelas, 1 ruang kantor, 4 WC , 3/9 gedung/ruang
Perpustakaan 1
ruang, 1 UKS - gudang.
Adapun, jumlah siswa sampai sekarang
laki-laki 146 dan perempuan 112.
7. SD NEGERI 3 DORANG
SD Negeri 3 Pelang berdiri sejak tahun
1977. Sejak tahun 2011 dipimpin oleh
Suparni, S.Pd. selaku kepala sekolah
selalu berusaha meningkatkan mutu maupun prestasi sesuai kemampuan dan
karakteristik lingkungan. SD Negeri 3
Pelang memiliki 13 guru, 4 orang di antaranya berkualifikasi S1 dan 4 guru
bersertifikat profesi, ditunjang 1 orang
tenaga administrasi perpustakaan, 1 orang penjaga sekolah.
SD Negeri 2
Pelang memiliki 9 rombongan belajar.
Sarana
prasarana yang ada yaitu 7 ruang kelas, 1 ruang kantor, 1 WC , 2 gedung/ruang, 1 UKS - gudang serta 1 dapur.
Adapun, jumlah siswa sampai sekarang
laki-laki 147 dan perempuan 117.
8. SD NEGERI 1 TUNGGUL
SD Negeri 1 Sengonbugel berdiri sejak
tahun 1983. Sejak tahun 2010 dipimpin
oleh Wartono, S.Pd.I selaku kepala
sekolah selalu berusaha meningkatkan mutu maupun prestasi sesuai kemampuan dan
karakteristik lingkungan. SD Negeri 1
Sengonbugel memiliki 16 guru, 9 orang di antaranya berkualifikasi S1 dan 5 guru
bersertifikat profesi, ditunjang 1 orang
tenaga administrasi perpustakaan, 1 orang penjaga sekolah.
SD Negeri 1
Sengonbugel memiliki 12 rombongan belajar.
Sarana prasarana
yang ada yaitu 11 ruang kelas, 1 ruang kantor, 7 WC , 1 gedung/ruang perpustakaan, 1 UKS - gudang .
Adapun, jumlah siswa sampai sekarang
laki-laki 178 dan perempuan 154.
9. SD NEGERI 2 TUNGGUL
SD Negeri 2 Sengonbugel berdiri sejak
tahun 1978. Sejak tahun 2011 dipimpin
oleh Rutomo, S.Pd. selaku kepala sekolah
selalu berusaha meningkatkan mutu maupun prestasi sesuai kemampuan dan
karakteristik lingkungan.
SD Negeri 2 Sengonbugel memiliki 7
guru, 6 orang di antaranya berkualifikasi S1 dan 4 guru bersertifikat profesi,
ditunjang 1 orang tenaga administrasi
perpustakaan, 1 orang penjaga sekolah.
SD Negeri 2
Sengonbugel memiliki 6 rombongan belajar.
Sarana
prasarana yang ada yaitu 6 ruang kelas, 1 ruang kantor, 4 WC , 1 gedung/ruang perpustakaan, 1 UKS - gudang serta ruang gamelan.
Adapun, jumlah siswa sampai sekarang
laki-laki 103 dan perempuan 78.
10. SD NEGERI 3 TUNGGUL
SD Negeri 1 Kuanyar berdiri sejak
tahun 1985. Sejak tahun 1985 dipimpin
oleh Kepala Sekolah, selaku kepala
sekolah selalu berusaha meningkatkan mutu maupun prestasi sesuai kemampuan dan
karakteristik lingkungan.
SD Negeri 1 Kuanyar memiliki 7 guru, 3
orang di antaranya berkualifikasi S1 dan 4 guru bersertifikat profesi,
ditunjang 1 orang penjaga sekolah.
SD Negeri 1
Kuanyar memiliki 6 rombongan belajar.
Sarana
prasarana yang ada yaitu 6 ruang kelas, 1 ruang kantor, 2 WC , 1 UKS - gudang.
Adapun, jumlah siswa sampai sekarang
laki-laki 54 dan perempuan 46.
C. Pelaksanaan Pendampingan
NO
|
SEKOLAH YANG DIKUNJUNGI
|
KEGIATAN
|
WAKTU PELAKSANAAN
|
1
|
SDN 1 Belimbingrejo
|
-
Mengecek aktivasi akun sekolah
-
Mengecek pelaksanaan Verval 1
-
Mengecek pengisian EDS
-
Identifikasi permasalahan dalam pengisian EDS.
-
Mengidentifikasi masalah koneksi internet.
|
19
Agustus 2013
|
2
|
SDN 2 Belimbingrejo
|
-
Mengecek aktivasi akun sekolah
-
Mengecek pelaksanaan Verval 1
-
Mengecek pengisian EDS
-
Identifikasi permasalahan dalam pengisian EDS.
-
Mengidentifikasi masalah koneksi internet.
|
20
Agustus 2013
|
3
|
SDN 3 Belimbingrejo
|
-
Mengecek aktivasi akun sekolah
-
Mengecek pelaksanaan Verval 1
-
Mengecek pengisian EDS
-
Identifikasi permasalahan dalam pengisian EDS.
-
Mengidentifikasi masalah koneksi internet.
|
21
Agustus 2013
|
4
|
SDN
Muhammadiyyah
|
-
Mengecek aktivasi akun sekolah
-
Mengecek pelaksanaan Verval 1
-
Mengecek pengisian EDS
-
Identifikasi permasalahan dalam pengisian EDS.
-
Mengidentifikasi masalah koneksi internet.
|
22
Agustus 2013
|
5
|
SDN
1 Dorang
|
-
Mengecek aktivasi akun sekolah
-
Mengecek pelaksanaan Verval 1
-
Mengecek pengisian EDS
-
Identifikasi permasalahan dalam pengisian EDS.
-
Mengidentifikasi masalah koneksi internet.
|
23
Agustus 2013
|
6
|
SDN
2 Dorang
|
-
Mengecek aktivasi akun sekolah
-
Mengecek pelaksanaan Verval 1
-
Mengecek pengisian EDS
-
Identifikasi permasalahan dalam pengisian EDS.
-
Mengidentifikasi masalah koneksi internet.
|
24
Agustus 2013
|
7
|
SDN
3 Dorang
|
-
Mengecek aktivasi akun sekolah
-
Mengecek pelaksanaan Verval 1
-
Mengecek pengisian EDS
-
Identifikasi permasalahan dalam pengisian EDS.
-
Mengidentifikasi masalah koneksi internet.
|
25
Agustus 2013
|
8
|
SDN
1 Tunggul
|
-
Mengecek aktivasi akun sekolah
-
Mengecek pelaksanaan Verval 1
-
Mengecek pengisian EDS
-
Identifikasi permasalahan dalam pengisian EDS.
-
Mengidentifikasi masalah koneksi internet.
|
26
Agustus 2013
|
9
|
SDN
2 Tunggul
|
-
Mengecek aktivasi akun sekolah
-
Mengecek pelaksanaan Verval 1
-
Mengecek pengisian EDS
-
Identifikasi permasalahan dalam pengisian EDS.
-
Mengidentifikasi masalah koneksi internet.
|
27
Agusstus 2013
|
10
|
SDN
3 Tunggul
|
-
Mengecek aktivasi akun sekolah
-
Mengecek pelaksanaan Verval 1
-
Mengecek pengisian EDS
-
Identifikasi permasalahan dalam pengisian EDS.
-
Mengidentifikasi masalah koneksi internet.
|
28
Agustus 2013
|
BAB III
EVALUASI PELAKSANAAN PENDAMPINGAN
EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS)
Pelaksanaan
pendampingan evaluasi diri sekoleh (EDS) di Kabupaten Jepara telah dilaksanakan
selama 10 hari, yaitu mulai tanggal 19 Agustus 2013 sampai dengan 29 Agustus
2013. Adapun gambaran pelaksanaan
kegiatan pendampingan EDS ini dipaparkan berikut ini.
NO
|
SEKOLAH
|
PERMASALAHAN
YANG TERJADI
|
PEMECAHAN
MASALAH
|
1
|
SDN
1 Belimbingrejo
|
- tidak adanya siknal
- susah mengakses internet
- tidak adanya fasilitas
pemancar / pemancar terlalu jauh.
- operator yang kurang menguasai IT.
- banyak operator yang
belum memahami memecahkan masalah teknis.
|
-
mencari lokasi yang banyak siknal
-
pengadaan alat / pemancar.
-
diadakan pelatihan tentang IT.
-
diadakan pelatihan cara pemecahan
masalah teknis.
|
2
|
SDN
2 Belimbingrejo
|
- tidak adanya siknal
- susah mengakses internet
- tidak adanya fasilitas
pemancar / pemancar terlalu jauh.
- operator yang kurang menguasai IT.
- banyak operator yang
belum memahami memecahkan masalah teknis.
|
-
mencari lokasi yang banyak siknal
-
pengadaan alat / pemancar.
-
diadakan pelatihan tentang IT.
-
diadakan pelatihan cara pemecahan
masalah teknis.
|
3
|
SDN
3 Belimbingrejo
|
- tidak adanya siknal
- susah mengakses internet
- tidak adanya fasilitas
pemancar / pemancar terlalu jauh.
- operator yang kurang menguasai IT.
- banyak operator yang
belum memahami memecahkan masalah teknis.
|
-
mencari lokasi yang banyak siknal
-
pengadaan alat / pemancar.
-
diadakan pelatihan tentang IT.
-
diadakan pelatihan cara pemecahan
masalah teknis.
|
4
|
SDN
Muhammadiyah
|
- tidak adanya siknal
- susah mengakses internet
- tidak adanya fasilitas
pemancar / pemancar terlalu jauh.
- operator yang kurang menguasai IT.
- banyak operator yang
belum memahami memecahkan masalah teknis.
|
-
mencari lokasi yang banyak siknal
-
pengadaan alat / pemancar.
-
diadakan pelatihan tentang IT.
-
diadakan pelatihan cara pemecahan
masalah teknis.
|
5
|
SDN
1 Dorang
|
- tidak adanya siknal
- susah mengakses internet
- tidak adanya fasilitas
pemancar / pemancar terlalu jauh.
- operator yang kurang menguasai IT.
- banyak operator yang
belum memahami memecahkan masalah teknis.
|
-
mencari lokasi yang banyak siknal
-
pengadaan alat / pemancar.
-
diadakan pelatihan tentang IT.
-
diadakan pelatihan cara pemecahan
masalah teknis.
|
6
|
SDN
2 Dorang
|
- tidak adanya siknal
- susah mengakses internet
- tidak adanya fasilitas
pemancar / pemancar terlalu jauh.
- operator yang kurang menguasai IT.
- banyak operator yang
belum memahami memecahkan masalah teknis.
|
-
mencari lokasi yang banyak siknal
-
pengadaan alat / pemancar.
-
diadakan pelatihan tentang IT.
-
diadakan pelatihan cara pemecahan
masalah teknis.
|
7
|
SDN
3 Dorang
|
- tidak adanya siknal
- susah mengakses internet
- tidak adanya fasilitas
pemancar / pemancar terlalu jauh.
- operator yang kurang menguasai IT.
- banyak operator yang
belum memahami memecahkan masalah teknis.
|
-
mencari lokasi yang banyak siknal
-
pengadaan alat / pemancar.
-
diadakan pelatihan tentang IT.
-
diadakan pelatihan cara pemecahan
masalah teknis.
|
8
|
SDN
1 Tunggul
|
- tidak adanya siknal
- susah mengakses internet
- tidak adanya fasilitas
pemancar / pemancar terlalu jauh.
- operator yang kurang menguasai IT.
- banyak operator yang
belum memahami memecahkan masalah teknis.
|
-
mencari lokasi yang banyak siknal
-
pengadaan alat / pemancar.
-
diadakan pelatihan tentang IT.
-
diadakan pelatihan cara pemecahan
masalah teknis.
|
9
|
SDN
2 Tunggul
|
- tidak adanya siknal
- susah mengakses internet
- tidak adanya fasilitas
pemancar / pemancar terlalu jauh.
- operator yang kurang menguasai IT.
- banyak operator yang
belum memahami memecahkan masalah teknis.
|
-
mencari lokasi yang banyak siknal
-
pengadaan alat / pemancar.
-
diadakan pelatihan tentang IT.
-
diadakan pelatihan cara pemecahan
masalah teknis.
|
10
|
SDN
3 Tunggul
|
- tidak adanya siknal
- susah mengakses internet
- tidak adanya fasilitas
pemancar / pemancar terlalu jauh.
- operator yang kurang menguasai IT.
- banyak operator yang
belum memahami memecahkan masalah teknis.
|
-
mencari lokasi yang banyak siknal
-
pengadaan alat / pemancar.
-
diadakan pelatihan tentang IT.
-
diadakan pelatihan cara pemecahan
masalah teknis.
|
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Telah
dilaksanakan pendampingan di 10 Sekolah Dasar. Kegiatan pendampingan
dilaksanakan selama 10 hari dimulai 19 Agustus 2013 sampai dengan 29 Agustus 2013.
Permasalahan yang paling banyak muncul
selama pendampingan adalah banyak operator yang lupa password, sehingga pada
sangat mengganggu alur pelaksanaan pemetaan.
Pemecahan yang diupayakan adalah dengan meminta kepada operator
kabupaten untuk mereset akun baru.
Permasalahan lain yang masih
memerlukan perhatian adalah dalam hal kejujuran dalam pengisian instrument
EDS. Beberapa PTK belum mengisi
instrument EDS dengan benar dan hanya berorientasi pada aktifasi NUPTK. Namun demikian secara umum kegiatan
pendampingan berjalan dengan lancar dan semua masalah yang ditemukan di
lapangan dapat dipecahkan dengan baik.
B. Rekomendasi
Rekomendasi yang dapat kami sampaikan
demi pelaksanaan pemetaan yang lebih baik di antaranya :
1. Operator
sekolah perlu untuk diikutsertakan dalam kegiatan CB, mengingat operator
sekolah adalah ujung tombak pendataan di tingkat sekolah.
2. Agar
pengisian dilakukan secara jujur, perlu dilakukan upaya-upaya yang mengarah
kepada pendidikan karakter yang dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas dinas
pendidikan.
LAPORAN
PELAKSANAAN
PENDAMPINGAN
EDS
OLEH
PENGAWAS
TAHUN
2013
Oleh
:
Siti
Muandanah, S.Pd
Pengawas
TK / SD
Kabupaten
Jepara
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
LEMBAGA
PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
PROVINSI
JAWA TENGAH
2013
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas perkenan-Nya kami dapat
membuat laporan mengenai pendampingan Evaluasi Diri Sekolah (EDS) Tahun
2013.
Laporan
ini merupakan gambaran singkat tentang pelaksanaan kegiatan pendampingan EDS
yang telah terselenggara di Nalumsari Kabupaten Jepara pada tanggal 19 Agustus
2013 sampai dengan 29 Agustus 2013.
Ucapan
terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi sejak
persiapan, pelaksanaan kegiatan hingga tersusunnya laporan ini. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan
ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
kami mengharapkan adanya saran, kritik dan masukan yang bersifat membangun guna
menyempurnakannya.
Jepara, Agustus 2013
Pengawas,
Siti Muandanah, S.Pd
NIP. 196111141982012003
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar